November 17, 2009

CuKuPkAh HaNYa MiNta MaAF ?....

“Abah... saya minta maaf?”
“maafkan saya yaaa ...?”
“sorry !!!!”
“maaf Ibu....saya tak  sengaja!!”


cukupkah hanya dengan minta maaf dengan kalimat.... “maaf" ?.....Aku sering terfikir...Sering tertanya-tanya didalm diri aku sendiri...

Untuk hal hal yang sifatnya ringan mungkin kalimat diatas bisa mewakili atau diterima, dan kita pun tentu akan memaafkan seseorang yang telah minta maaf dan telah menyesal atas perbuatannya. .. kerana allah saja maha pemurah dan maha memaafkan, kenapa kita tidak .....Tetapi akan lain halnya bila kita menjelaskan permintaan maaf kita, seperti :

- (some one) maaf kan saya yang telah menghancurkan  keluarga anda, atau
- (some one) maaf kan saya yang telah membuat keluarga anda kucar-kacir
- (some one) maaf kan saya yang telah mengambil barang-barang kamu....
- (some one) maaf kan saya yang telah menyakiti hati kamu berterusan...

masihkah akan kita maafkan bila kita perjelaskan niat permintaan maaf tersebut?, Jwabnya insya allah tunggu dan lihat dulu, kerana yang ini lain urusannya…. 
Sebenarnya ...
jika kita mengutarakan permohonan maaf secara lebih jelas  dengan  memperjelaskan  lagi maksud  permohonan tersebut, insya allah akan menghasilkan efek yang luar biasa. Sama seperti apabila ketika  kita melakukan istigfar dengan menyebut kalimat...

“astagfirullah hal adzim”.. yang ertinya  lebih  kurang bermaksud

“yaa allah … maafkan aku, maafkan dosa ku..”.

kalimat ini terasa seperti ucapan yang biasa diucapkan, permohonan maaf secara umum.

Tetapi akan terasa beza sekali auranya kelebihannya bila kita membaca istigfar ini dengan menambahkan (sambil baca dalam hati) atau menyebutkan kesalahan yang kita telah lakukan dimana kita minta maaf kepada allah swt. persebutkan satu persatu permohonan maaf kita, apa kesalahan yang telah kita  lakukan  dengan menyebutkan nya setelah kita membaca istigfar.Pohonlah dengan penuh kekesalan dan keinsafan dari dalam lubuk hati kita...tanpa  mengira waktu dan tempat...


CONTOHNYA  -  (lafazkan dengan pelan dengan penghayatan).....

- astagfirullah hal adzim – ya allah.. maafkan aku yang telah mencuri barang-barang kamu…saya janji tidak akan mengulanginya lagi..yaa allah
 

- astagfirullah hal adzim – ya allah .. maafkan kami yang telah kilaf yaa allah, semalam kami berbuat zina. ampunilah dosa kami yang sangat besar ini ya allah.. ampunilah kami yang bergelimang dosa ini ya allah….kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi…
 

- astagfirullah hal adzimyaa allah kami ini kotor, kami ini hina, kami ini rendah yaa allah… maafkan pikiran kami, otak kami, badan kami, jiwa dan raga kami yang kami gunakan tanpa seizinmu, tanpa rehdomu ya allah….


Semoga allah akan menerimanya.....INSYAALLAH......





<

KeTiKa NaMa TiDak AdA Di Hati...........

AkU TErFikIr...... 

      Apa yang membuat seorang suami dimana ia bekerja dari pagi hingga petang,sedikit sekali waktu untuk 
bertemu dengan istrinya,tetapi ia masih dapat menjaga perkawinannya dengan baik?
Sebaliknya apa yang membuat seorang istri sanggup menjaga diri, anak-anak dan harta suaminya ketika suaminya berada jauh dengannya?....

         Semua itu tidak lain adalah karena selalu ada …Nama di Hati.. Sehingga menimbulkan rasa cinta, rasa sayang, takut berkhianat dan selalu menjaga cinta itu agar tumbuh subur di dalam sebuah perkawinan.
Yaitu ketika dalam hati seorang suami melekat dan terus teringat pada istrinya, meskipun istrinya tidak berada di dekatnya, maka hal inilah yang mampu menjaga sikap dan perilaku seorang suami untuk tidak mengkhianati istrinya. 

    Begitu pula sebaliknya..Jika dalam hati sang istri senantiasa melekat nama sang suami,selalu teringat akan cinta suami,maka rasanya takut untuk berbuat kurang ajar/ berkhianat terhadap suami. Jika demikian apa yang akan terjadi? keluarga sakinah akan terwujud, perkawinan harmonis akan terjaga..

    Namun Jika Nama itu sudah tidak ada lagi di hati… maka apa yang bisa mencegah seorang istri/suami untuk tetap setia? Sama saja memiliki tetapi tidak merasakan dekat.. karena sudah tidak ada rasa cinta, rasa menghargai, rasa takut dan akhirnya merasa jauh..hambarnya sebuah perkawinan.

   Begitu pula dengan cinta kita kepada Allah, ketika nama itu tidak bersemayam lagi di hati, apa yang bisa mencegah kita untuk berbuat munkar? tidak ada! Kita akan semakin terus berbuat dosa. Tidak merasakan bahwa Allah itu dekat, padahal Allah itu ada..dan dekat . Tidak merasakan takut padaNya padahal Allah itu terus mengawasi dan Maha Melihat segala tingkah laku kita, baik yang zahir maupun yang batin....

  Dengan itu Biarkan allah dan nama orang yang kita sayangi sentiasa berada di dalam hati.....supaya kita tidak akan terus menyakiti, disakiti dan terus melakukan perkara yang munkar.......